SELAMAT DATANG di Blog Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Polewali Mandar TANGGAP-TANGKAS-TANGGUH

Berita Terkini

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat Jl. Pameran Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat
Loading...

Selasa, 27 November 2018

Minggu, 11 November 2018

Peningkatan Curah Hujan Berlanjut Hingga Sepekan ke Depan, Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi di Sejumlah Wilayah Indonesia


Jakarta (09/11/2018) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memonitoring dan menganalisis kondisi cuaca dalam sepekan terakhir menunjukkan adanya peningkatan kejadian cuaca signifikan dimana hujan lebat - sangat lebat terjadi di sebagian wilayah Indonesia yang berdampak genangan, banjir, longsor, dan banjir bandang.
Dalam keterangannya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo menuturkan bahwa dalam satu pekan ke depan berdasarkan pantauan dan analisis menunjukkan curah hujan dengan intensitas lebat masih berpeluang terjadi yang dapat berpotensi mengalibatkan bencana Hidrometeorologi antara lain; genangan, banjir, longsor, banjir bandang, dan puting beliung. Kondisi cuaca seperti ini dipicu oleh adanya aktifitas aliran massa udara basah(fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO)) dari Samudera Hindia sebelah barat Sumatera yang menuju ke wilayah Indonesia terutama Indonesia bagian barat dan tengah yang menyebabkan kondisi atmosfer wilayah tersebut sangat basah.
Prabowo menjelaskan bahwa pada skala lokal proses konveksi atau pemanasan dan penguapan lokal juga turut mendukung adanya pembentukan dan pertumbuhan awan - awan hujan. Adanya pola sirkulasi angin tertutup (siklonik) yang berada di Samudera Hindia perairan barat Sumatera dan Laut Cina Selatan bagian barat perairan Kep. Natuna mempengaruhi pola pergerakan angin sehingga terbentuk pola belokan, pertemuan dan perlambatan angin di beberapa wilayah tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.
Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan (9 - 14 November 2018), antara lain :
  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Sumatera Selatan
  • Bangka Belitung
  • Bengkulu
  • Lampung
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • D.I. Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Timur
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua
"Sedangkan potensi potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan terjadi di Samudera Hindia barat Aceh, Samudera Hindia barat Kep. Nias, Samudera Hindia barat Kep. Mentawai, Samudera Hindia barat Bengkulu," tambah Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, puting beliung, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:
  • call center 021-6546315/18;
  • http://www.bmkg.go.id;
  • follow @infobmkg;
  • atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Bagian Hubungan Masyarakat
Biro Hukum dan Organisasi BMKG

Jumat, 09 November 2018

Gempabumi Tektonik M 5.2 Mengguncang Kabupaten Mamasa, Tidak Berpotensi Tsunami



Hari Rabu, 7 November 2018, pukul 16.42.26 WIB, wilayah Kabupaten Mamasa diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,91 LS dan 119,41 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah timur laut Kota Mamasa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Kabupaten Mamasa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar geser (Strike-Slip Fault). Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempabumi ini adalah Sesar Saddang.
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Mamasa III-IV MMI, Mamuju, Majene, Polewali Mandar, Pinrang, Enrekang dan Rantepao III MMI, Luwu dan Palopo dirasakan II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 18.35 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 14 (empat belas) kali dengan magnitude terbesar M 4,2. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***
Jakarta, 7 November 2018
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl.Seis., M.Sc.

Rabu, 07 November 2018

Waspada Peningkatan Curah Hujan di Beberapa Wilayah Indonesia (5 - 9 November 2018)



JAKARTA (5 November 2018) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat kembali meminta masyarakat untuk mewaspadai terhadap adanya peningkatan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Dalam keterangannya, Deputi Bidang Meteorologi, Drs. Mulyono R. Prabowo, M.Sc. menyampaikan bahwa Dengan melemahnya aktivitas aliran massa udara kering dari Australia serta terbentuknya area pertemuan angin di wilayah Jawa dan masih adanya pola sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Perairan Barat Sumatera, Kalimantan dan Perairan Kep. Natuna membuat curah hujan di wilayah Sumatera dan Kalimantan hingga saat ini masih tinggi intensitasnya, sebagai catatan hujan yang memiliki kisaran lebih dari 20 mm/hari masih berada di wilayah Sumatera, Kalimantan serta Papua.
Prabowo menjelaskan bahwa dalam 3 hari ke depan konsentrasi curah hujan meluas ke wilayah Jawa disebabkan adanya perlambatan dan area Pertemuan angin yang memanjang dari Jawa bagian Timur hingga Barat sehingga meningkatkan kelembapan udara diwilayah Jawa. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode beberapa hari ke depan, antara lain :
  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Bengkulu
  • Lampung
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • D.I. Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua
Untuk potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan terjadi di Perairan Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Lombok, Selat Bali dan Selat Lombok bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Lombok.
Lebih lanjut, Prabowo mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:
  • call center 021-6546315/18;
  • http://www.bmkg.go.id;
  • follow @infobmkg;
  • atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Bagian Hubungan Masyarakat
Biro Hukum dan Organisasi BMKG